beliau konsisten memelukku akrab dengan goyak pinggulnya ke segala arah, maju-mundur, kanan-kiri, depan-belakang terlebih diselingi memesong, saya yang merasakan peralihan ini setelah itu mulai menata posisi, kuluruskan kedua kakiku serta menbiarkan badan angkuh menguasaiku, beliau memobilisasi pinggulnya ke semua arah bagaikan kemasukan, saya mencoba mengimbangi gerakannya atas melawan arah tiap aksi pinggulnya.
rebas keringat abdi mandi jok, tetapi kebengisan angkuh seakan enggak bakal beres. sebagian ketika setelah itu sontak beliau menekan dalam-dalam pinggulnya. tangan kanannya mencengkram tangan kiriku serta tangan kirinya menarik rambutku.
kontolku serupa diremas-remas atas tangguh oleh memeknya serta beliau berkoar bencat “aaaaaccchhhh……” badannya menegang, bangka sedetik kemudian roboh diatas tubuhku. “enak sangat abang.. eco banget…. saya ingin ******* lalu ama anda banyak gini. eco banget” ucapnya berbisik di telingaku.
saya cuma mesem mengikuti kata-katanya, sementara angkuh lagi celentang lesu diatas tubuhku, kontolku yang lagi masuk dalam memeknya bergerak-gerak mencari atensi; p beliau juga merasakannya, serta mulai bangun.